Selasa, 26 November 2019

YUKIHIRO

1.

"Hei Hiro,, abis ini maen bola yuks!"
"Hmm." Jawabku singkat sambil menatap langit di balik jendela sebelah kanan koridor lantai 3 ini.
"Kayanya seru tuh!" Timpal salah 1 dari teman2ku ini.

Aku baru saja pindah ke kota ini. Dan ini hari pertamaku masuk sekolah. Aku berfikir bahwa akan seperti apa hidupku di sekolah kali ini. Sampai lamunanku terpecah karena suara ribut dari luar jendela.

"Wah! Ada apaan tuh di bawah?"
Segera kami melongok ke sumber suara dari jendela lantai 3 terdekat.
"Kyaaaaaa.." Suara teriakan beberapa anak perempuan dari taman belakang yang terlihat dari jendela.
Ada 1 orang anak perempuan yg terlihat berusaha ditenangkan oleh anak2 perempuan lain. Namun tenaga anak perempuan itu kuat sekali, teman2nya terlihat kewalahan untuk memegang anak perempuan itu.

"Huft,, tidak bisakah hidupku tenang sehari saja." Pikirku dalam hati.
Anak perempuan itu sedang kerasukan. Ya, dia dibawah kendali demon.

Kemudian teman2ku bergegas ke lantai dasar untuk melihat lebih jelas anak perempuan yang sedang kerasukan itu.
"Drap drap drap drap.." Langkah kaki berlari para anak laki yang kepo dengan anak perempuan itu.
Tanpa sadar akupun berlari mengikuti langkah mereka melewati koridor dan tangga menuju ke lantai dasar.

Dari dekat, anak perempuan itu cukup cantik. Rambut panjang tergerai yang acak2 tersebut tidak menutupi wajahnya yang lumayan manis. Badannya tidak kurus, tidak gemuk juga. Tinggi badannya juga sedang. Kulitnya putih mulus, terlihat bersinar di bawah sinar matahari yang cukup terik ini.

"Kyaaaaa.. kyaaaaaa.." terlihat dengan jelas para anak perempuan lain masih berusaha untuk mendekatinya.

Melihat keadaan yang sepertinya sudah tidak bisa dihandle mereka, dengan reflek aku mendekati kerumunan orang2 tersebut. Dengan cekatan aku menembus barisan anak laki2 dan perempuan yang ingin melihat lebih dekat anak perempuan malang ini.

"Semuanya ! Mundur !" Teriakku.
Dengan saling memandang, para penonton mulai mundur. Tersisalah space berbentuk lingkaran dengan anak perempuan yang meracau tersebut di tengah.

... aku tidak punya urusan denganmu..
... tapi kau mengganggu disini ...
... pergi kau! ....

... berani2nya menyuruhku ! ...
... cepat !! Pergi darisini !! Sebelum kurobek2 tubuhmu !! ...

"Grep!" Kupegang lengan anak perempuan itu dengan sigap.
Seketika jatuh dia bersimpuh dengan lengan menggantung di tanganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar