Sabtu, 31 Mei 2014

BELAJAR DARI DONATUR

Baru kali ini ana merasa sangat terharu ketika mendoakan donatur. Sebagai seorang amil zakat freelance yang tiap bulan mengedukasi masyarakat soal Zakat, Infak, dan Wakaf (Ziswaf), ana berkewajiban mendoakan mereka. Berdoa semoga Allah memberikan pahala, menjadikannya suci, dan memberikan keberkahan untuk harta mereka yang tersisa.

Kadang, donatur yang datang ke konter ana punya hajat tertentu yang ingin doanya disebutkan oleh ana. Tentu saja boleh, toh ana cuma perantara dari kaum dhuafa yang tidak bisa berterimakasih secara langsung pada mereka-mereka ini. Doa yang mereka minta sebutkan pun macam-macam. ^_^

Dan hari ini, donatur yang datang ke ana adalah seorang ibu muda yang dia minta tolong didoakan semoga anaknya sehat. Dia ingin berinfak untuk anak yatim walaupun anaknya sendiri adalah seorang yatim. Ibu ini berkata bahwa suaminya sudah meninggal saat ia mengandung anaknya di bulan ke7. Masya allah,, ana ngerasa empati sekaligus salut sama ibu muda ini. Dan hampir aja ana nangis karena terharu..

Ana belajar dari pertemuan singkat di konter bersama ibu ini. Betapa jodoh dan maut adalah rahasia Allah. Betapa ana punya perasaan takut akan masa depan ana kelak. Sanggupkah ana setegar ibu ini ketika dalam keadaan mengandung namun ditinggal untuk selamanya oleh orang yang tercinta.? Sedihnya kalo mikirin itu..

Minggu, 18 Mei 2014

ESENSI SEBUAH PERNIKAHAN

Semua orang tentu ingin bahagia, dan kebahagiaan itu diperoleh dengan berbagai cara tergantung pada bagaimana tiap individu menyikapi definisi kebahagiaan itu sendiri. Kebahagiaan juga berpengaruh kausatif pada definisi bersyukur. Menurut ana, kedua hal itu berperan timbal balik saling berpengaruh.

Dalam tahap perkembangan kehidupan manusia, pemikir sosial menyebut bahwa hidup manusia itu linear. Manusia berada dalam sebuah garis lurus yang merupakan keniscayaan. Mulai dari bayi, balita, anak2, remaja, dewasa, tua, dan kemudian kembali menjadi tanah menyatu dengan semesta.

Pernikahan juga masuk kedalam garis imajiner itu. Siapapun dia yang berakal dan menyadari kodratnya sebagai manusia, tentu akan memikirkan titik kehidupan yang satu ini. Ibarat sebuah pintu yang lain menuju kehidupan yang lain.

Sabtu, 17 Mei 2014

DREAMS AND PASSIONS

Setiap orang mempunyai mimpi. Terlepas dari apakah mimpi itu menjadi kenyataan atau tidak, tiap dari kita pasti hidup dan bertahan hidup dari semua mimpi indah itu. Begitupun ana, seperti kalian semua, ana pun mempunyai mimpi.

Lebih enak didengar jika kita menyebutnya impian, karena impian lebih dari sekedar bunga tidur kita setiap malam. Ya, ana punya banyak impian. Impian itu merasuk dalam kalbu dan menunggu waktu untuk terealisasikan menjadi nyata. Salah satunya adalah bisa bermain piano / keyboard.

Kenapa ana pengen bisa bermain piano / keyboard? Simpel aja jawabannya, karena ana suka musik dan menikmati musik. Karena ana mencintai musik dan menjadi komentator amatir dari tiap lagu karya orang lain yang ana suka. Apalagi kalo dalam lagu tersebut diselipin instrumen dari piano/keyboard, ana pasti suka banget.

Sebagai penikmat musik yang berlaga sebagai komentator, ana pun punya keinginan buat bisa memainkan alat musik. Tapi apa daya otodidak di dalam bermain alat musik itu agak susah buat ana, akhirnya ana stuck nyerah belajar main gitar sampai di part pertama lagu Dashboard Conventional yang jadi OST Spiderman jadul, Vindicated. Haha

Dalam hati ana, ana pengen bisa bermain piano. Dan impian itu sudah terkabul. Minimal ana belajar dasarnya bermain piano dari seorang guru. Ana belajar itu semua secara gratis dari sebuah lembaga pendidikan musik di daerah Jakarta Selatan. Dan itu sungguh amazing, ana makin paham estetika sebuah alunan yang selama ini terngiang di kepala ana. Ana makin bisa mendengar detil suara yang keluar dari instrumen ini. Sungguh menakjubkan.. ^_^