Semua orang tentu ingin bahagia, dan kebahagiaan itu diperoleh dengan berbagai cara tergantung pada bagaimana tiap individu menyikapi definisi kebahagiaan itu sendiri. Kebahagiaan juga berpengaruh kausatif pada definisi bersyukur. Menurut ana, kedua hal itu berperan timbal balik saling berpengaruh.
Dalam tahap perkembangan kehidupan manusia, pemikir sosial menyebut bahwa hidup manusia itu linear. Manusia berada dalam sebuah garis lurus yang merupakan keniscayaan. Mulai dari bayi, balita, anak2, remaja, dewasa, tua, dan kemudian kembali menjadi tanah menyatu dengan semesta.
Pernikahan juga masuk kedalam garis imajiner itu. Siapapun dia yang berakal dan menyadari kodratnya sebagai manusia, tentu akan memikirkan titik kehidupan yang satu ini. Ibarat sebuah pintu yang lain menuju kehidupan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar