(google)
Assalamualaikum..
^_^
Senin besok 26 Agustus 2013, Maba Miba (Mahasiswa Baru Mahasiswi Baru) mulai kuliah di masing-masing jurusannya dan di masing-masing universitasnya. Buat mereka, hari-hari awal perkuliahan ya berarti full of happiness. Ngerasain berbagai macam hal baru dan rutinitas baru, apapun itu. Tapi, buat mahasiswa tingkat akhir, mahasiswa yang udah lewat 8 semester, model ana inih, itu adalaaaaaaaaaahhh momok menakutkan.
Dan seperti yang terpampang di atas,, momok menakutkan itu adalah SKRIPSI. Skripsi adalah sebuah kata yang terdiri atas 7 huruf. Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah
berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu
permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah yang berlaku (wikipedia). Skripsi itu penelitian, yang isinya isinya ngebahas fenomena sosial, yang berangkat dari sebuah masalah. Kalo ana bisa ngutip pernyataan Bagus temen ana barusan sore, dia bilang 'skripsi itu bukan berangkat dari sebuah masalah, tapi berangkat dari kepepetan'. Hahahaha,, bisa jadi..! ^_^
Yaa,, intinya ana lagi galau karena skripsi ana belom jalan.. Udah masuk semester 9 inihhhh.. *huaaaaaaa T.T
Ana ngedaftarin outline skripsi ana dengan judul KAPITALISASI TEKNOLOGI
PADA FREKUENSI RADIO: STUDI KASUS DIGITALISASI FREKUENSI RADIO DAN DAMPAKNYA TERHADAP RADIO KOMUNITAS YANG TERGABUNG DALAM PERKUMPULAN RADIO KAMPUS JAKARTA
(PRKJ). Cuma kalo emang ana jadi ngambil judul ini, ana ga ngambil skup penelitian sampe PRKJ sih, kegedean hehehe.. Cukup ngambil skup tentang radio kampus tercinta ana aja hehehe,, BPRS ERA-FM UNJ.
Cuma permasalahannya adalah,, isu digitalisasi frekuensi ini masih berjalan. Sekarang masih dalam tahap sosialiasi. Kalo kalian engeh, kalian bisa liat spanduk gede Keminfo yang isinya tentang konvergensi media ini di jalan-jalan strategis (bulan puasa kemaren ana liat di per4an Pusat Grosir Cililitan). Dan barusan ana konsul via chat di facebook sama Bang Aboed, katanya emang susah bisa liat dampak dari isu yang masih jalan ini. Selain itu, ana masih harus galau karena memikirkan financial support. Siapakah yang bisa ngebiayain perjalanan skripsi ana ini, ana ga bisa mengharapkan orang lain, ana harus ngebiayain ini semua sendiri. Sementara kalo ana kerja ana juga engga bisa bagi waktu dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar